Penalaran Induktif
a. Pengertian Penalaran
Penalaran adalah proses
berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang
sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis,
berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang
menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses
inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar
penyimpulan disebut dengan premis dan hasil kesimpulannya disebut dengan
koklusi. Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
b. Metode dalam menalar
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu:
1. Metode induktif
Adalah metode yang digunakan dalam berpikir
dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena
ini diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi
adalah bentuk dari metode berpikir induktif
2. Metode deduktif
Adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal
yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya
yang khusus.
Contoh: masyarakat Indonesia konsumtif (umuum)
dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan
imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif
sebagau prestasi sosial dan penanda status sosial.
c. Jenis-jenis penalaran induktif
1. Generalisasi
1. Generalisasi
Adalah penalaran induktif dengan cara menarik
kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa
khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili.
Contoh:
- Miley
Cyrus adalah penyanyi solo, dan ia mempunyai suara yang indah.
- David
Villa adalah pemain sepak bola, dan ia memiliki wajah yang tampan.
Macam-macam generalisasi:
a) Generalisasi
Sempurna
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil
dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena
yang belum diselidiki.
Contoh: Semua bulan masehi mempunyai hari tidak
lebih dari 31 hari.
b) Generalisasi
Sebagian
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil
dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena
yang belum diselidiki.
Misalnya, setelah kita menyelidiki sebagian
bangsa Indonesia adalah manusia yan suka bergotong-royong kemudian diambil
kesimpulan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang suka bergotong-royong,
maka penyimpulan ini adalah generalisasi sebagian (probabilitas).
2. Hubungan Kausalitas
Kausalitas merupakan prinsip sebab-akibat
yang di dharuri dan pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap
kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan
eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya,
merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan.
Ada tiga jenis hubungan kausal:
1. Hubungan sebab-akibat
Yaitu dimulai dengan mengemukakan fakta yang
menjadi sebab dan sampai kepada kesimpulan yang menjadi akibat. Pada pola sebab
ke akibat, sebagai gagasan pokok adalah akibat, sedangkan sebab merupakan
gagasan penjelas.
Contoh: Hujan turun di daerah itu mengakibatkan
timbulnya banjir.
2. Hubungan akibat-sebab
Yaitu dimulai dengan fakta yang menjadi akibat,
kemudian dari fakta itu dianalisis untuk mencari sebabnya.
Contoh: Mitchel tidak lulus dalam ujian kali ini
disebabkan dia tidak belajar dengan baik.
3. Hubungan akibat-akibat
Yaitu dimulai dari suatu sebab yang dapat
menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadu sebab yang
menimbulkan akibat kedua.
Contoh: Kakak mendapatkan jalanan di depan rumah
becek, sehingga kakak beranggapan jemuran di rumah basah.
3. Analogi
Adalah cara penarikan dengan membandingkan dua
hal yang mempunyai sifat yang sama.
Analogi Induktif adalah suatu cara berfikir yang
di dasarkan pada persamaan yang nyata dan terbukti. Jika memiliki suatu
kesamaan dari yang penting, maka dapat di simpulkan serupa dalam beberapa
karakteristik lainnya. Apabila hanya terdapat persamaan kebetulan dan
perbandingan untuk sekedar penjelasan, maka kita tidak dapat membuat suatu
kesimpulan
Analogi memiliki 4 fungsi:
- Membandingkan
beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
- Meramalkan
kesamaan
- Menyingkapkan
kekeliruan
- Klasifikasi
Contoh analogi:
Bapak Yohanes adalah seorang ilmuan terpandai
yang ada di kota ini di usianya yang measuki 50 tahun. Layaknya padi yang
semakin tua usianya semakin berisi bulir bulirnya, begitu pula dengan
keberhasilanya di dalam bidang riset. Namun bukan berati hal ini membuatnya
sombong, tetapi malah semakin membuatnya rendah hati pada masyarakat.Bapak
Yohanes memang seperti ilmu padi, yang semakin tua semakin merunduk.
d. Kesimpulan
Didalam penalaran yang telah dibahas terdapat dua
jenis penalaran, yaitu penalaran Induktif dan penalaran Deduktif. Penalaran
Induktif merupakan metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari
hal-hal khusus ke umum. Jenis-jenis penalaran ada tiga, yaitu generalisasi,
hubungan kausal, dan analogi.
Sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/10/penalaran-induktif-11/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar