Senin, 17 Oktober 2011

Penalaran Induktif


Penalaran Induktif

a. Pengertian Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis dan hasil kesimpulannya disebut dengan koklusi. Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
b. Metode dalam menalar
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu:
1. Metode induktif
Adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena ini diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif
2. Metode deduktif
Adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: masyarakat Indonesia konsumtif (umuum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagau prestasi sosial dan penanda status sosial.
c. Jenis-jenis penalaran induktif
1. Generalisasi
Adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili.
Contoh:
  • Miley Cyrus adalah penyanyi solo, dan ia mempunyai suara yang indah.
  • David Villa adalah pemain sepak bola, dan ia memiliki wajah yang tampan.
Macam-macam generalisasi:
a)      Generalisasi Sempurna
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Semua bulan masehi mempunyai hari tidak lebih dari 31 hari.
b)      Generalisasi Sebagian
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Misalnya, setelah kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia adalah manusia yan suka bergotong-royong kemudian diambil kesimpulan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang suka bergotong-royong, maka penyimpulan ini adalah generalisasi sebagian (probabilitas).
2. Hubungan Kausalitas
Kausalitas merupakan prinsip sebab-akibat  yang di dharuri dan pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan.
Ada tiga jenis hubungan kausal:
1. Hubungan sebab-akibat
Yaitu dimulai dengan mengemukakan fakta yang menjadi sebab dan sampai kepada kesimpulan yang menjadi akibat. Pada pola sebab ke akibat, sebagai gagasan pokok adalah akibat, sedangkan sebab merupakan gagasan penjelas.
Contoh: Hujan turun di daerah itu mengakibatkan timbulnya banjir.
2. Hubungan akibat-sebab
Yaitu dimulai dengan fakta yang menjadi akibat, kemudian dari fakta itu dianalisis untuk mencari sebabnya.
Contoh: Mitchel tidak lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik.
3. Hubungan akibat-akibat
Yaitu dimulai dari suatu sebab yang dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadu sebab yang menimbulkan akibat kedua.
Contoh: Kakak mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga kakak beranggapan jemuran di rumah basah.
3. Analogi
Adalah cara penarikan dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.
Analogi Induktif adalah suatu cara berfikir yang di dasarkan pada persamaan yang nyata dan terbukti. Jika memiliki suatu kesamaan dari yang penting, maka dapat di simpulkan serupa dalam beberapa karakteristik lainnya. Apabila hanya terdapat persamaan kebetulan dan perbandingan untuk sekedar penjelasan, maka kita tidak dapat membuat suatu kesimpulan
Analogi memiliki 4 fungsi:
  • Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
  • Meramalkan kesamaan
  • Menyingkapkan kekeliruan
  • Klasifikasi
Contoh analogi:
Bapak Yohanes adalah seorang ilmuan terpandai yang ada di kota ini di usianya yang measuki 50 tahun. Layaknya padi yang semakin tua usianya semakin berisi bulir bulirnya, begitu pula dengan keberhasilanya di dalam bidang riset. Namun bukan berati hal ini membuatnya sombong, tetapi malah semakin membuatnya rendah hati pada masyarakat.Bapak Yohanes memang seperti ilmu padi, yang semakin tua semakin merunduk.
d. Kesimpulan
Didalam penalaran yang telah dibahas terdapat dua jenis penalaran, yaitu penalaran Induktif dan penalaran Deduktif. Penalaran Induktif merupakan metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Jenis-jenis penalaran ada tiga, yaitu generalisasi, hubungan kausal, dan analogi.
Sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/10/penalaran-induktif-11/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar